Selasa, 27 Oktober 2009

Hati yang seperti Awan

Melihat langit di sore ini sangat melapang kan hati..
Ya.. melapangkan hati...

Teringat sepintas ucapan seorang guru.. ikhlas itu bagaikan melapangkan hati

Teringat ucapan seorang teman yang mengatakan bahwa ikhlas itu susah sekali.

Saya menelan ludah…mengingatkan diri saya sendiri, bahwa saya juga pernah mengatakan hal yang sama.. dulu sebelum saya mengikuti pelatihan ini. Betapa saya ingin berteriak dan memprotes Tuhan atas hal-hal yang kurang enak. Kenapa saya?? Kenapa harus saya?? Dulu…

Susah.. terlintas beberapa kali ucapan itu. Terlintas juga beberapa kejadian yang “menyadarkan” saya. Kejadian yang mengingatkan saya untuk apa ujian hidup yang pernah saya lalui. Untuk apa saya hidup..dan kenapa saya masih diberi kehidupan…yang akhirnya menggantikan kata “susah” menjadi “proses belajar” belajar pada kehidupan.
Hidup adalah proses untuk menjalani hidup dengan sepenuh hati.

Waktu saya kecil, saya pernah diajari oleh seorang guru agama. Rukun Iman ada 6., yang terakhir bunyi nya: beriman pada qodho dan qodhar…

Apa pun yang ada, sudah ketetapan Allah, dan apa pun itu adalah indah pada saat nya. Bila terasa kurang pas, menurut kita, balik sudut pandang nya, dan lihatlah dengan sudut pandang yang indah.

Meluaskan dan melapangkan hati. Inner journey….

"Hidup yang tidak teruji tidak layak untuk dijalani", kata Socrates.

Menggantikan doa yang saya ucapkan setiap hari, Ya Allah, berilah aku kedamaian hati, Ya Allah berikan juga kemudahan untuk ku. Dan juga untuk semua keluargaku, semua sahabatku, semua teman kerja ku, dan semua manusia yang ada di bumi ini.

Sampai akhirnya saya sampai pada kepahaman untuk hanya melapangkan hati, hanya menerima apa pun yang ada di hadapan saya. Hanya menerima nya saja. Menikmati apa pun yang ada di hadapan saya. Merasakan apa pun itu tanpa memberi alasan kenapa.

Karena saya memahami bahwa semakin banyak pertanyaan, maka akan menjauhkan saya pada jawaban dari proses kehidupan yang sebenarnya

Pada saat yang bersamaan, Gumpalan2 awan yang membentuk lukisan di langit. Indah sekali. Dipadu dengan warna2 yang juga tidak kalah indah nya. Dan burung2 yang menyanyi diatas pagar…

Untuk semua sahabat2ku yang sedang berproses dalam kehidupan nya, hidup ini indah bila kita merasakan indah…

Bila kami terlupa akan makna hidup ini, Ya Allah…ampuni kami
Dengan rahmat Mu Ya Allah… Rahmat Mu yang lebih besar dari murka Mu…
Alhamdulillah atas apapun yang Kau beri kan.
Ku serahkan apa pun yang ku hadapi hanya pada Mu
Hanya dengan doa, saya bisa melakukan sesuatu.
Aku melihat semua manusia yang ada di muka bumi ini bahagia.. bahagia lahir batin.
Dan kebahagiaan itu ada di hati....

Amin

(Diambil dari notes di facebook atas tristiningsih dian ekoputri)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar